MoGe : Moga Moga cepat Sadar

Hampir dua tahun lalu, aku pernah menulis dengan topik, milis berkah atau bencana. Sepertinya, sekarang berkah itu sedang menjelang. Buat yang ikutan milis, mungkin minggu kemarin pernah menerima email dengan subjek : “GEROMBOLAN HARLEY DAVIDSON (BACA: MOGE) MAKIN MEMUAKKAN & MENJIJIKKAN!”. Ditulis oleh seseorang bernama Sarie Ferbiane, tentang pengalamannya ‘dikerjain’ oleh pengendara motor besar [MoGe]. Sebentar saja, tulisan itu menyebar di jagat maya, melintas wilayah negara.

Tulisan itu mendapat tanggapan beragam. Dari yang pro hingga yang kontra. Mendadak, orang disadarkan akan fenomena pengendara MoGe ini. Selanjutnya, mirip dengan apa yang dialami oleh Inul Daratista, kala dinista oleh Bang Haji Rhoma Irama [atau mungkin Presiden SBY, saat dikerjain di Media oleh Taufik Kiemas ?]. Simpati pun mengalir. Sampai akhirnya mendapat tanggapan dari salah seorang pengendara MoGe yang kebetulan ikut dalam rombongan konvoi MoGe yang ‘ngerjain’ ibu Sarie itu dan juga beredar di milis. Lucunya, perilaku mereka antara lain disebabkan oleh kekhawatiran akan rusaknya MoGe itu kalau kelamaan berada di tengah kemacetan. Katanya mesin bisa over heating. Lho, Mas ! Kalo di Jakarta mo lancar naek MoGe-nya, tengah malam aja…..dijamin lancar…car….

Polda Metro Jaya bergerak cepat. Kabarnya para pengendara MoGe ini akan dibina. Kenapa juga ya, pengendara MoGe itu gak, niru Pak SBY ?. Seolah memberi contoh, saat membuka Grand Prix A1 di Sentul kemarin, Pak SBY dan rombongan kena macet. Padahal ada satu sesi yang harus dibuka oleh beliau. Ditengah kemacetan, beliau memilih mengalah. Padahal dalam posisinya, sebenarnya beliau berhak untuk mendapat perlakuan khusus. Jadilah SBY ber-MoGe ria.

Tapi ada juga, lho ternyata pengendara MoGe yang berinisiatif mengirim pernyataan simpatik sebagaimana dimuat oleh detik ini.