terpikir agak laen, empat yang mengundang pecah tawa

Siapa sangka sesuatu yang dimulai dengan kegabutan, bisa sebesar ini bahkan menjadi sebuah film. Semua bermula dari kongkow. Ketika pandemi dan pergerakan terbatas, Oki Rengga mengajak tiga teman komikanya yang berhubungan erat dengan kota Medan, membuat siniar (podcast). Agak Laen adalah nama yang mereka pilih. Meski tidak ada yang lahir dan besar di Medan, bersama…

Lanjutkan Membaca

terpikir orang sabar yang (tempat) pantatnya lebar

Ternyata ada juga gunanya tidak perlu ngoyo dan terburu buru naik ke pesawat. Setidaknya kali ini menjadi berkah tersendiri. Setelah kemarin penerbangan ditunda selama kurang lebih tiga jam. Hari ini penerbangan kembali ke Jakarta pun memgalami penundaan. Menurut jadwal, penerbangan GA247 yang akan membawaku pulang, terbang pada pukul 19.25 WIB. Mendatangi meja pendaftaran sambil menyerahkan…

Lanjutkan Membaca

terpikir kopi dan cerita #DiBalikSecangkirKopi | @IniBaruHidup

Aku lupa persisnya kapan mulai menyukainya. Yang aku tahu, aku suka minum karena dulu bapak juga peminumnya. Kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang. Yang aku maksud, minum kopi. Kurang pas rasanya jika memulai hari tanpa terlebih dahulu meminum kopi. Mungkin memang salah. Karena seringkali aku mendahulukan kopi daripada meminum air putih. Mungkin sehari bisa sampai lebih…

Lanjutkan Membaca

terpikir layanan pelanggan kamp***

Sesuai janji, siang ini aku mengajak anak anak nonton. Film Disney bertajuk Big Hero. Berhubung filmnya baru dua hari tayang, sengaja aku ajak ke bioskop yang agak mahal jauh. Karena kalau di Cipinang Mall, tempat biasa kami menonton dan yang paling dekat dengan rumah, gak yakin akan dapat posisi nyaman. Blitz Pacific Place menjadi tujuan….

Lanjutkan Membaca

terpikir kepuasan pelanggan ala penjual buah

Pernah lihat perilaku penjual durian atau kelapa muda? Coba perhatikan sesekali saat berbelanja ke warung mereka. Ketika pembeli datang, ketika hendak memilih yang akan disampaikan ke pembeli, mereka akan memukul mukul dagangannya. Biasanya dengan pisau atau golok yang digunakan untuk membuka dagangan itu. Butuh beberapa kali pukulan sehingga akhirnya terpilihlah buah sesuai jumlah yang dipesan…

Lanjutkan Membaca