Mungkin banyak yang pernah ngalamin ini. Belanja di supermarket dapat kembalian permen ! Ini biasanya terjadi kalau kembalian yang mestinya kita terima memiliki nilai ‘ganjil’. Maksudnya, ada pecahan 25,50 bahkan 100 rupiah. Kalau ditanya kepada kasir, katanya karena mereka tidak memiliki uang pecahan senilai itu. Pernah terpikirkan untuk sering-sering mengantongi permen kalau belanja di supermarket. Jadi kalau belanjaan kita bernilai Rp.10.550 misalnya, kita cukup memberi uang Rp.10.500 ditambah permen sebiji. Logikanya sama aja kan ? Tapi aku pernah tanya ini ke satu supermarket. Dijawab sama kasirnya, gak boleh. Heh ? Coba bayangkan apabila dalam sehari ada 1000 orang aja yang berbelanja, dan masing-masing dipotong 25 perak aja. Berapa tu jumlahnya setahun.
Beberapa tahun lalu, hal ini sempat jadi masalah. Diributin di media massa. Hingga ada surat edaran dari Bank Indonesia yang menyatakan bahwa mereka siap untuk menukarkan uang pecahan kecil [recehan] apabila ada masyarakat yang membutuhkan. Bahkan aku pernah ingat pernah ada satu iklan menarik soal ini. Aku bacanya di majalah. Inti dari iklan itu adalah menampilkan koin dari beberapa negara. Yang menarik [atau lucu ?] untuk koin negara Indonesia dicantumin permen !.
Nah, akhir minggu lalu aku berbelanja di Alfa dengan nilai belanja 9.850 aku mustinya menerima kembalian 150 rupiah. Tapi oleh si kasir ditanya, “Yang limapuluh rupiah mau disumbangkan ke pundi amal, Pak ?”. Aku jawab,”Boleh”. Ternyata benar. Karena setelah melihat struk belanjanya ada catatan kalau ada uang senilai 50 rupiah yang disumbangkan ke pundi amal. Aku pikir apa yang dijalankan oleh mini market ini boleh juga. Dan layak untuk diikuti.