Selamat ulangtahun, Bapak Presiden.
Selamat ulangtahun juga untuk Partai Bapak. Ku ingat, pemilu 2004 partai Bapak memperoleh cukup banyak suara sebagai partai baru peserta pemilu. Partai yang didirikan pada tanggal yang sama dengan tanggal lahir Bapak [Bapak dilahirkan di 9 September 1949 kan?], yang deklarasinya ditandatangani oleh 99 orang. Melihat angka-angka yang dekat dengan Bapak tersebut, terus terang membuatku berpikir mungkin Bapak ini seorang yang senang dengan hal-hal yang unik. Sehingga sempat terpikirkanku, Bapak belum akan menjadi Presiden di tahun 2004, tapi di tahun 2009 :-).
Ternyata dugaanku salah. Pilihan rakyat berkata lain. Bapak menjadi Presiden melalui dua putaran pemilu. Aku tidak tau persis apa yang menjadi alasan rakyat memilih Bapak. Mungkin karena rakyat pemilih suka melihat Bapak yang [katanya] ganteng. Atau karena mereka ‘kasihan’ melihat Bapak yang sedang di’dzolimi’ oleh suami Presiden saat itu. Atau, mungkin juga karena suka melihat figur Bapak yang katanya selama aktif di tentara, termasuk figur tentara pemikir. Untuk yang terakhir, aku pikir ada benarnya. Terbukti, beberapa saat menjelang Pemilu, Bapak memperoleh gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor. Sebuah gelar akademis tertinggi. Tapi, apapun alasan mereka memilih Bapak, terus terang aku tidak tau, karena saat itu aku tidak memilih Bapak :-).
Pak, soal gelar akademis ini terpikir olehku lagi akhir-akhir ini. Seharusnya, seorang Doktor menggunakan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Bukan seperti yang diberitakan selama ini. Beberapa hari lalu mencuat berita mengenai padi Super Toy yang ternyata letoy. Seolah Bapak teledor, melakukan penanaman padi yang belum bersertifikat dari instansi berwenang. Seolah menjadi lanjutan dari ceritera beberapa bulan lalu. Dimana Bapak meresmikan penggunaan energy alternatif yang disebut Blue Energy. Dimana mobil bisa digerakkan oleh energi yang berasal dari air. Sementara belum ada penelitian resmi oleh instansi resmi soal keabsahan Blue Energy ini.
Soal angka sembilan yang unik diatas, terpikir juga buatku saat peringatan ke 63 [jumlah angka ini sembilan lho, pak] kemerdekaan bangsa kita. Karena tepat tanggal 17 Agustus 2008, cucu Bapak lahir. Kemudian juru bicara Istana merasa perlu melakukan klarifikasi bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam pemilihan tanggal kelahiran putri dari mas Agus itu.
Yeah, begitulah Pak. Itu yang terpikir saat hari ini Bapak berulangtahun. Mudah-mudahan pikiranku itu hanya pikiran orang iseng. Karena biar aku tidak memilih Bapak di Pemilu kemarin, bagaimanapun Bapak adalah Presiden ku. Jadi jangan marah, ya Pak. Sekali lagi, aku ucapkan Selamat Ulang Tahun. Panjang usia dan sehat selalu mengantarkan Bangsa ini ke arah yang dicitacitakan.