terpikir perilaku aneh pengemudi di jalan tol @ptjasamarga

Untuk mengurai kemacetan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. sebagai pengelola jalan tol kerap melakukan modifikasi pada ruas tol yang dikelolanya. Entah itu menambah lajur, menambah pintu (pengutip tol) atau bahkan atau menggesernya. Bisa juga gabungan beberapa alternatif.

Sejak beberapa waktu lalu, penggeseran dilakukan untuk pintu masuk Jakarta. Pada ruas Jakarta – Cikampek misalnya. Pintu yang tadinya di sekitar Jatibening ditarik ke arah Cikarang. Ruas Jakarta – Bogor, ditarik ke Cibubur dari semula di seputar Taman Mini. Sebaliknya dari arah Bogor, pintu tol yang arah Jakarta dibuat miring di Cimanggis. Kurang tahu pasti apakah ada studi sebelumnya, atau evaluasi setelahnya ketika Jasa Marga menerapkan ini.

Itu juga yang terjadi di tol Jakarta – Cikampek arah ke Jakarta. Sebelum pintu tol Halim, lajur sebelah kiri ditambah. Demikian juga lajur sebelah kanan. Penambahan lajur diikuti dengan penambahan gerbang tol. Penambahan bukan dilakukan memanjang tapi menjadi berlapis. Gerbang baru diberi nama Halim 2 untuk yang di sebelah kiri.

Penambahan gerbang ini ternyata mengubah perilaku pengendara mobil yang melintas. Penyusunan gerbang tol yang berlapis, mengakibatkan munculnya efek leher botol. Penyempitan ruas yang dialami mereka yang membayar di Halim 1.

Melambatnya kendaraan akibat efek leher botol ini bukan hanya dialami satu kali. Jarak gerbang tol Halim yang tidak terlalu jauh dengan percabangan tol menuju Grogol dan Tanjung Priok juga ternyata menambah macet. Seringkali akibat melambatnya kendaraan yang menuju Priok, berakibat ke belakangnya. Macet yang dialami pengemudi setelah membayar di Halim 1 pun sepertinya menjadi trauma. Hal tersebut membuat mereka berlomba lomba mengumbar nafsu untuk masuk ke aah Grogol.

Kalau sudah begini, mau gak mau efek leher botol terulang lagi. Bukan karena jalanan menyempit, namun karena nafsu pengemudi yang tidak tertib. Bukan saja dilakukan oleh bis (kendaraan umum) seringkali dilakukan oleh pengemudi mobil yang harganya cukup mahal :-p.

Mungkin dengan niat menghindari dua kali kena efek leher botol itu, akhirnya banyak pengemudi yang melakukan zigzag sebelum tiba di gerbang Halim. Ketika dari arah Bekasi mereka akan mengambil lajur kanan, menghindari antrian panjang keluar UKI/Cawang. Namun begitu mendekat gerbang Halim, mereka akan ambil kiri untuk berlomba masuk gerbang Halim 2. Sedemekian tingginya nafsu itu, hingga ada beberapa pengemudi yang seperti frustasi sebagaimana terlihat pada pagi, 24 Januari 2014. AMPUN!

20140124-074307.jpg

Dipos di Tak Berkategori
Satu Komentar Tambahkan milikmu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *