terpikir memahami orang lain

Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang.

Entah kenapa, aku langsung klop saat ‘bertemu’ dengan sepenggal kalimat Gibran itu ketika mesin pencari Google menunjukkannya padaku. Saat aku mencari kalimat bijak soal memahami.

Dipenghujung hari ini, aku merasa harusnya dunia akan aman bila banyak orang yang bisa benar-benar mengerti dan menjalankannya. Bukan sedang sok bijak, tapi aku yakin, pekerjaan memahami tidak sesederhana susunan kata-katanya yang hanya terdiri dari 5 (lima) huruf.

Mungkin semua kita ingin menjalankannya. Namun kadang, ego mengalahkan niat untuk memahami. Saat kita merasa kepentingan pribadi kita akan terganggu oleh perbuatan orang lain, entah itu langsung atau tidak langsung terhadap kita, secara spontan niat untuk memahami seakan lenyap tak berbekas. Ujung-ujungnya sebuah sikap perlawanan yang kita kedepankan. Kalau sudah begini, gesekan dalam hubungan tak mungkin dihindarkan.

Saat mulai menulis ini, aku juga teringat satu kata yang mirip. Empati. Mungkin pilihan bahasanya terlalu ‘tinggi’ dan sulit dipahami. Namun, sejatinya empati berarti perasaan dimana kita ikut merasakan dan memahami orang lain. Atau gampangnya, empati berarti menempatkan diri seolah-olah orang lain.

Aku pikir, kurang lebih seperti ini. Jangan perbuat kepada orang apa yang kamu tidak ingin diperbuat orang kepadamu. Kalau dirimu tidak mau ditampar orang, maka jangan pernah menampar orang. Itu kalau kalimat negatifnya. Mungkin kalau kalimat positifnya menjadi, perbuatlah kepada orang lain, apa yang kamu ingin diperbuat orang lain kepada kamu.

Kalau dirimu ingin dicintai orang lain, maka mulailah mencintai orang lain. Atau kalau ‘kembali’ kepada kutipan diatas, mulailah mencintai diri sendiri dulu. Setelah itu, belajarlah mencintai orang lain. Bila keduanya bisa berjalan dengan baik, percayalah pada satu hal. Akan banyak cinta yang mengalir kepadamu.

Dipos di Tak Berkategori
2 Komentar Tambahkan milikmu
  1. kita mendahulukan orang dengan kasih dan kebaikan, mengorbankan tenaga waktu dan pikiran daaan mengorbankan kepentingan diri sendiri. semoga..semoga…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *