awalnya adalah menerima telepon dari petugas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. mengingatkan tentang kewajiban pembayaran rekening telepon yang karena suatu hal abai kulakukan. setelah berjanji kepada petugas itu untuk segera membayar, aku menanyakan padanya bagaimana cara menutup akun speedy yang aku punya. karena selama ini juga teronggok tidak terpakai karena aku telah menggunakan jasa penyedia layanan lain yang sepertinya lebih cepat. oleh petugas aku disarankan untuk datang ke plasa telkom terdekat. aku berterima kasih untuk informasi yang disampaikan petugas itu.
jumat pagi, sekalian hendak mengurus sesuatu di wilayah jakarta utara, aku mendatangi plasa telkom jakarta timur. karena rutenya searah. juga berbekal jawaban dari petugas sebelumnya. belum jam 8 aku sudah di sana. menunggu sebentar karena waktunya belum jam kerja. jam 8 lebih sedikit aku masuk. disambut petugas yang sepertinya siap memberi nomer antrian. aku utarakan maksud kedatanganku. oleh petugas, disampaikan bahwa penutupan akun speedy dengan nomer telepon wilayah bekasi, tidak dapat dilakukan di palsa telkom jakarta timur. aku disarankan untuk ke plasa telkom bekasi. aku berargumen bahwa aku sekadar mengikuti saran petugas melalui telepon. jawabannya tetap sama. tanpa mendengar penjelasan lanjutan, aku balik kanan. kembali ke mobil. mencoba menanya secara tertulis agar ada bukti hitam di atas putih. melalui dua akun twitter yang berbeda.
………daaaaaan disinilah dua akun yang katanya resmi memunculkan kelucuan…..
pertanyaan kepada @TelkomSpeedy dan jawabannya
pertanyaan kepada @TelkomCare dan jawabannya
jawaban dari @TelkomSpeedy sama dengan petugas sebelumnya yang menghubungi. namun jawaban dari @TelkomCare, tak ubahnya jawaban standard layanan pelanggan. tanpa solusi meski aku telah sampaikan bukti. dan kalimat “Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini..” adalah jawaban kunci seolah menyampaikan kami hanya bisa bantu segitu. yang diharapkan dapat menutup pembicaraan. melepaskan mereka dari kewajiban memuaskan rasa penasaran konsumen.
akhirnya jawaban @TelkomSpeedy aku mention ke @TelkomCare. sempat terbersit harapan bahwa mereka telah menyadari ketidakkonsistenan jawaban dua akun yang sama sama mengaku akun resmi [plus tanda centang biru], ketika @TelkomCare meminta komunikasi dilanjut lewat pesan langsung di twitter [DM]. mereka memintaku menyampaikan nomor pelanggan. aku pikir keduanya mungkin sudah duduk bersama untuk membicarakan solusi. namun alih alih menjawab pertanyaan, setelah aku memberi nomor speedy, jawaban mesin muncul lagi.. “Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini..” seraya berkata, hanya itu cara kami. mau ikut silahkan…tak mau tak ikut, hanya ini cara kami. hanya itu solusi kami…hadddeeeeh…
cuma heran saja. ketika semua banyak layanan bisa dilakukan dengan online, bank mulai kampanye gerakan nasional tanpa uang tunai atau pengurangan kantor cabang, mereka yang terbiasa bekerja dengan teknologi masih menggunakan pola kerja ketika dinosaurus baru saja punah…#IbaKita