Siapa sangka sesuatu yang dimulai dengan kegabutan, bisa sebesar ini bahkan menjadi sebuah film.
Semua bermula dari kongkow. Ketika pandemi dan pergerakan terbatas, Oki Rengga mengajak tiga teman komikanya yang berhubungan erat dengan kota Medan, membuat siniar (podcast). Agak Laen adalah nama yang mereka pilih. Meski tidak ada yang lahir dan besar di Medan, bersama Boris Bokir (lahir dan besar di Bandung), Bene Dion Rajagukguk (lahir di Dairi dan besar di Tebing Tinggi), serta Indra ‘Jegel’ Gunawan (lahir dan besar di Binjai), mereka memilih Medan sebagai sentra siniar mereka. Mungkin agak melebar, Sumatera Utara. Oki Rengga sendiri lahir dan besar di Langkat.
Perlahan siniar Agak Laen membesar. Penyedia layanan siniar, Spotify bahkan memberi mereka kontrak ekslusif. Deddy Corbuzier lewat Close The Door, membantu mereka membangun siniar pada kanal Youtube. Siniar (Youtube) yang tadinya belum jelas bentuknya (sekadar menceritakan kegiatan mereka berempat dalam keseharian) perlahan menemukan bentuk. Seperti halnya siniar lain yang berbentuk Gelar Wicara (Talkshow). Mereka pun memilih tagline Adek Abang, Abang Awak.
Gelar Wicara ini awalnga mengundang bintang tamu yang dekat dengan kota Medan atau Sumatera Utara. Perlahan hal tersebut melebar. Mereka membuka pintu buat mereka yang tidak berhubungan dengan Sumatera Utara. Merambah ke luar wilayah tersebut. Hingga pada Juli 2023, mereka mengundang Ernest Prakasa sebagai bintang tamu. Pada kesempatan itulah mereka ‘menodong’ Koh Ernest untuk memproduseri mereka dalam sebuah film. Ernest lewat Imajinari merupakan produser film Ngeri-Ngeri Sedap. Film debutan Imajinari yang disutradarai Bene dan dibintangi Boris dan Jegel (Tiga diantara Agak Laen) lumayan sukses di pasaran. Ditonton sebanyak 2,8 juta penonton pada tahun 2022.
Akhirnya pada 1 Februari 2014, Agak Laen tayang di bioskop. Film berdurasi dua jam kurang semenit itu mengambil tema horor dan komedi. Dengan latar belakang pemain utama yang merupakan komika, tidak mengherankan jika komedi dipilih sebagai tema film. Horor dan drama dipilih sebagai pelengkap yang memperkuat debut kwartet ini.
Film ini bercerita tentang empat sekawan yang bekerja sebagai pengelola rumah hantu pada sebuah area pasar malam. Dasar itulah yang kemudian berkembang menjadi cerita film. Konon katanya premis film dihasilkan oleh mereka sendiri. Kemudian dimatangkan dalam bentuk skenario oleh Muhadkly Acho yang sekaligus berperan sebagai sutradara.
Dalam berbagai kesempatan promo film, Agak Laen sudah menyampaikan kalau film ini menebar banyak ranjau tawa. Ada 100an tawa yang akan pecah selama pemutaran film. Begitu kata mereka. Yang memang akhirnya terbukti. Jika selama ini Pasukan Bermarga (sapaan untuk penggemar mereka) sudah lekat dengan candaan dan akhirnya terbahak lewat siniar, dijamin tidak akan kehilangan moment tersebut dalam film ini. Hampir mirip dengan Untold Story yang bertebaran gelak tawa sepanjang acara. Celetukan dan ekspresi Jegel (sang komika naik daun), tetap terlihat disini. Yang cukup mengagetkan atau sesuatu yang tidak disangka adalah akting dari Bene Dion dan Rengga. Nama terakhir tidak ikut dalam Ngeri Ngeri Sedap, dan Agak Laen merupakan film pertamanya dengan peran utama. Kalian akan menyaksikan sesuatu yang lain dari Oki pada film ini.
Bagaimana dengan Bene? Sang satria berkuda yang selama ini berlindung di balik layar akhirnya muncul ke permukaan. Hampir sama dengan Oki, Bene juga memperlihatkan kemampuannya di depan layar. Kalau kata mereka akting Bene di film ini menyerupai pemain utama Transformer (Bumble Bee) karena kaku, kalian harus membuktikan sendiri. Aku yakin kalian akan mengamini kekakuannya 😂. Terutama untuk adegan ‘long shot’ (mengulang Ngeri Ngeri Sedap?). Sementara Ketua Boris, berbeda dengan peran atau image selama ini, seperti memberi jalan buat ketiga lainnya bersinar.
Secara keseluruhan, Agak Laen memang menjadi sentra film ini. Pemain lain (Sebagian besar talent Hahaha Corp ya?). yang mungkin scene-nya tidak sebanyak mereka, melengkapi dengan peran masing-masing. Siapa sangka, satu kata (toto*g) yang lekat dengan kota Medan, bisa mengundang gelak tawa beberapa kali dalam satu scene. Semoga ada Agak Laen berikutnya. Selamat dan hormat buat para ketua!!