terpikir tentang tandok dan nilai tambahnya

tandok

Tandok adalah sebutan untuk satu wadah yang terbuat dari anyaman pandan. Untuk orang Batak, tandok sering dipakai saat upacara adat atau yang berhubungan dengan adat. Biasanya diisi dengan beras dan dibawa oleh Hula Hula (dalam sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu) ketika mengunjungi borunya.

Biasanya tandok tersebut selain diisi beras juga nasi. Dan kaum ibulah yang membawanya ketika kunjungan dilaksanakan oleh pihak Hula Hula. Dibawanya juga dengan cara ditaruh di kepala. Meskipun pada saat ini demi kepraktisan, tandok seringkali hanya dipangku ketika membawanya. Juga sudah mulai dibuat bukan dari anyaman daun pandan, namun dari bahan plastik.

Sebuah hal yang menarik ketika melihat rupa tandok tersebut dijajakan melalui katalog di pesawat Garuda. Tandok yang aslinya mungkin hanya berharga puluhan ribu, dibandrol dengan harga ratusan ribu Rupiah. Tentu saja setelah diberi nilai tambah. Tandok yang tadinya berupa wadah beras, kini berubah bentuk menjadi tas tangan wanita.

Masih perlu pembuktian, apakah tas tangan betbentuk tandok tersebut benar terbuat dari anyaman pandan, ataukah hanya meminjam morifnya saja. Juga pembuktian, apakah ada yang membelinya untuk kemudian menggunakannya. Mungkin bukan di pesta adat layaknya tandok asli. Nyaman dibawa ke pesta di tempat yang mewah misalnya.

Dipos di Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *