terpikir manfaat dan mudarat

Terus terang aku tidak terlalu paham pengertian dari judul yang aku pilih. Namun dua kata, manfaat dan mudarat lah yang terpikir saat online malam ini. Saat mengunjungi blog beberapa teman dan saat berkunjung ke sebuah portal berita.

Ini soal internet. Seorang ‘teman’ yang kebetulan pendeta, melakukan terobosan dengan mendirikan sebuah serikat yang beliau sebut Sarikat Gadong Manginsir. Yang secara harafiah berarti, serikat ubi jalar. Oleh pak Pendeta, organisasi ini diniatkan untuk menyebar komputer ke kampung halamannya di Tapanuli sana. Niat yang tujuan akhir yang aku tangkap [kurang lebih], bahkan di Tapanuli yang dulu disematkan istilah Peta Kemiskinan, internet bukan barang baru. Sebuah mimpi yang mulia. Bahkan sudah dimulai oleh seorang teman [Tulang tepatnya] melalui Berita dari Balige.

Oleh abang dari pak Pendeta itu, niat mulia adiknya ditulis di blog si abang. Dengan judul Pendeta dan Komputer. Yang menarik dari tulisan si abang, kalau dibaca sepintas, yang kelihatan adalah beliau bercerita soal ‘pendeta biasa’. Pendeta biasa, maksudnya bukan adiknya. Sebuah pertemanan yang manis dari dua orang bersaudara kandung..Hehehehehe..

Dua abang beradik ini, hanya aku kenal lewat fasilitas internet. Belum pernah bertemu sama sekali. Aku kenal dari kenal adiknya terlebih dahulu, di milis sebuah gereja beberapa tahun lalu. Beliau cukup sering posting. Yang terus terang -sangkin panjangnya postingannya- jarang aku baca satu persatu sampai habis. Sesuai misi yang diembannya sebagai seorang gembala, sang adik beberapa kali pindah. Terakhir melayani di Serpong. Setahun terakhir, sang adik ‘melayani’ juga dengan memanfaatkan internet. Beliau membangun rumah sendiri yang diberi tajuk rumametmet yang berarti rumah kecil. Namun tidak seperti namanya, rumah ini tidak bisa dianggap kecil. Belum setahun, total kunjungan kesana sudah 65.000an. Sebuah prestasi yang bukan main-main untuk blog bertema ‘berat’.

Sang abang, aku kenal pertama kali lewat tulisan beberapa paragraf yang buatku tidak asing. Karena terkadang menceritakan suasana di kampung halamannya yang kebetulan juga kampung halamanku. Mulai dari kwetiau polos, kolor bupati, kampung baru atau perguruan Immanuel. Yang buatku sebagai orang Medan, bukanlah hal asing. Pernah aku iseng bertanya pada google, mencari informasi tentang sang Abang. Yang aku dapat, beliau berkegiatan di bidang penerbitan. Aku lupa persisnya, akhirnya aku ‘bertemu’ dengan sang abang yang teranyata telah memiliki blog sendiri. Tulisan-tulisan yang aku rasa tadinya tercecer, telah disatukan disana.

Kedua abang beradik ini, meski usianya jauh diatasku [sang abang bahkan sudah menjadi seorang kakek] menjadi temanku pula di jaringan pertemanan yang konon paling ngetop saat ini.

Bukan hanya abang adik ini yang menjadi temanku di jaringan pertemanan tersebut. Juga seorang musisi yang dulu dikenal menjadi ‘trio dahsyat’ bersama Almarhum Chrisye dan Eros Djarot. Sang musisi, sebelum di jaringan pertemanan yang ngetop itu, lebih dulu menjadi temanku di jaringan pertemanan satunya lagi. Yang sering digunakan orang untuk berbagi musik berformat mp3. Sang musisi, di jaringan satunya sedang menggelorakan apa yang disebut gerakan kepatutan. Intinya [kalau aku tidak salah] adalah soal kembali ke hati nurani. Tapi aku yakin, beliau tidak ada urusan dengan pak Jendral yang sedang mewakafkan sisa usianya untuk bangsa ini.

Selain sang musisi, kemarin aku juga menambahkan seorang seniman [yang ahli menirukan suara mantan Presiden negara ini] dari Jogja sebagai teman di jaringan ngetop itu. Sang seniman sudah mengkonfirmasi permintaan pertemananku. Dan hari ini aku tau mereka berdua saling menulis di dinding masing-masing. Sang seniman bahkan iseng bilang, adalah lucu dua orang manula ‘bermain’ jaringan ngetop itu.

Mengalami apa yang aku ceritakan itu, aku tidak heran saat sebuah portal berita menulis tentang Popularitas Situs Porno Tergeser Situs Jejaring. Sekaligus tidak habis pikir kenapa ada kebijakan pembatasan internet di beberapa instansi [ppssst..soal yang terakhir ini, mungkin ‘titipan’ atau simpati kepada seorang teman dekatku :-)]. Karena ternyata internet bisa bermanfaat juga.

Dipos di Tak Berkategori
3 Komentar Tambahkan milikmu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *