Menunggu di Cempaka Lounge, Bandara Ngurah Rai. Bersiap untuk pulang ke Jakarta. Usai sudah acara Team Building kali ini. Secara institusi, kantor hanya peringkat kedua dari target Juara. Ada peningkatan sebenarnya dari tahun lalu yang peringkat ketiga dari tiga Self Regulatory Organization [SRO] yang ikutan. SRO adalah tiga perusahaan yang dibentuk berdasarkan Undang Undang No. 8 tentang Pasar Modal. Terdiri dari Lembaga Bursa [PT Bursa Efek Indonesia atau BEI], Lembaga Penyelesaian [PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia atau KPEI] dan Lembaga Penyimpanan [PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI]. Mengecewakan penampil dan manajemen aku pikir, karena setelah Bursa Efek Surabaya menggabungkan diri kedalam Bursa Efek Jakarta menjadi BEI, ada sinergy yang diharapkan akan terjadi. Bakat-bakat baru, atau gabungan antara beragam isi kepala memberikan hasil yang lebih bagus dan memenuhi target. Mungkin banyak teman yang kecewa. Apa mau dikata. Itulah hasil maksimal yang dapat dicapai.
Untuk penampilan personal, aku pikir banyak yang merasa kecewa. Malam terakhir, jauh hari sudah diberi tema Gypsi Night oleh panitia. Peserta diharapkan menggunakan busana ala Gypsi. Ada petunjuk dalam bentuk gambar yang diberi panitia dan ditempel di beberapa tempat di kantor masing-masing SRO. Untuk pria, sederhananya adalah menggunakan kemeja putih dibungkus dengan rompi. Wanita menggunakan rok kembang dengan motif yang ‘ramai’ dengan beragam asesoris seperti kalung dan anting.
Banyak peserta yang hadir semalam dengan menggunakan busana sebagaimana disyaratkan panitia, ala Gypsi. Bukan ala Gypsi seadnya, namun dengan persiaan matang dari Jakarta. Ada juga yang seadanya, sebagaimana pakaian sehari-hari, bahkan bercelana pendek di pantai yang anginnya tidak bersahabat karena berhembus dengan kencang. Ada yang tidak menggunakan keduanya. Alih-alih menggunakan ala Gypsi, malah menggunakan pakaian ala Bang Pitung yang entah apa hubungannya dengan Gypsi. Yang membuat kecewa adalah, pengguna dua busana ini, yang ala kadarnya plus Gypsi Betawi yang dipadu dengan rambut palsu berwarna laksana gulalilah yang dipilih sebagai pemenang. Menghempaskan harapan banyak orang yang melakukan persiapan sebagaimana diminta panitia.
Secara tim, hasil yang dicapai kelompokku juga tidak menggembirakan anggota kelompok. Limaratusan peserta dibagi dalam 32 tim yang kemudian berlomba dalam beberapa permainan yang memang ditujukan untuk membangun kebersamaan. Hanya permainan yang mengedepankan unsur senang-senang sebenarnya. Namun karena dari awal sudah diniatkan adanya semngat kompetisi, persoalan menang dan kalah pastilah mempengaruhi semangat tim. Namun, namanya kompetisi harus ada pemenang dan ada yang belum menang.
Siap-siap pulang nih. Senin besok harus kerja lagi. Tiga hari kerja terakhir di bulan Juli, bakal disibukkan dengan pemantauan penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Tercatat. Mudah-mudahan masih ada sisa semangat tiga hari Team Building yang tersisa, untuk tiga hari besok.