Kemarin, empat setengah juta pencari kerja mengikuti ujian penerimaan Pegawai Negeri Sipil [PNS]. Ujian dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dan merupakan yang pertama sekali diadakan. Yang menarik, jumlah segitu ternyata ‘hanya’ memperebutkan 200.000 [atau seperduapuluh dari peminat] posisi di seluruh Indonesia !.
Banyak alasan mengapa jumlah peserta ini seolah terasa wah. Yang pertama adalah tingginya jumlah penganggur di Indonesia. Konon telah mencapai jumlah empat puluh juta [untuk penganggur terselubung]. Bisa dibayangkan kalau ternyata peserta kemarin itu hanyalah sepuluh persen saja dari jumlah penganggur di Indonesia. Alasan kedua, dengan menjadi PNS ada jaminan kepastian di masa depan. Sebab PNS memperoleh pensiun dari negara. Alasan yang ketiga, mungkin ada benarnya alasan yang pernah dikemukakan seorang teman waktu ditanya alasannya mendaftar menjadi PNS. Bosan hidup miskin !. Koq bisa ?
Sudah bukan menjadi rahasia lagi kalau menjadi PNS itu bisa hidup makmur kalau pinter. Gaji boleh kecil, soal sabetan jangan ditanya. Terbukti, [tanpa bermaksud berburuk sangka] temanku itu sanggup membeli rumah setelah merogoh kocek hampir dua ratus juta. Yang bersangkutan telah bekerja selama 5 tahun di salah satu instansi basah di negeri ini. Opo ra hebat ?. Aku saja dengan masa kerja hampir sama, tabungannya hanya mampu buat uang muka mobil murah. Sisanya nyicil !
Padahal kalau aku sebut tempat kerja kepada orang yang bertanya, reaksi mereka pasti bilang aku banyak duit. Apaan ?!?!. Tau gak kalau di beberapa waktu lalu, ada teman yang resign dari sini. Entah bercanda entah serius, salah satu alasannya keluar adalah dengan menjadi karyawan ternyata doi tak kunjung kaya. BAH ! Aku bilang ke dia, kalau ingin cepat kaya, jadilah pengusaha. Atau kalau tidak ada bakat dagang, jadilah anggota DPR atau pegawai negeri. Atau pilihan terakhir, jadilah maling ! Karena kata-kata terakhir itu aku dikecam sama beberapa orang. Padahal aku merasa menyampaikan alasan yang jelas berdasarkan pengalaman.
Hari ini aku teringat lagi satu hal yang katanya bisa membuat kita kaya. Awalnya aku diberitahu seorang teman bahwa dia sedang mengadakan survey soal kualitas hidup. Dan aku terpilih menjadi bagian dari survey tersebut. Tugasku sederhana saja. Aku hanya perlu mendengarkan satu buah kaset. Ketemu tadi siang, aku diberi kaset yang berjudul Passive Income. Dengan judul tambahan di sampul kaset, Uang bekerja untuk Anda, BUKAN Anda bekerja untuk uang. He…he…he…Dari kalimat-kalimat itu aku sudah bisa tau kalau strategi ini memanfaatkan kesukaan [kalau tidak bisa disebut kegilaan] orang Indonesia pada seorang warga Amerika keturunan Jepang. Jangan bilang kalian tidak tau siapa yang aku maksud.
Terakhir ini pengikutnya bertambah satu di Indonesia. Seorang wanita dari Bandung yang dari namanya orang mengira dia orang Jepang. Yang oleh beberapa aktivis di dunia maya [baca : internet] dikecam.
Meski katanya bisa menjadikan seseorang menjadi kaya, aku punya satu jawaban untuk ini. Sorry teman. No Way untuk MLM ! Sistem piramid yang tidak masuk akal buatku.
Betul pak saya MANTAN PNS karena tak kunjung memperoleh apa yang saya inginkan. Sekarang saya menjadi pegawai BUMN paling dikecam di seluruh Indonesia [anda pasti tahu].
Menjadi PNS terlalu banyak godaan dan sabetan,buat hati tidak istiqAMAH. Mau naik pangkat,tak perduli bodoh,kalo ada fulus pasti naik,padahal masuk kerja pun tak pernah dan banyak absen.
Tapi disini, saya lebih disiplin.
MLM no way juga