Dewan Preman Rakyat

Sekarang aku menyatakan tidak setuju dengan Gus Dur yang mengatakan anggota DPR itu adalah Taman Kanak-Kanak. Aku lebih setuju dengan pendapat seorang Bapak dari Semarang pada acara Editorial Media Indonesia di Metro TV pagi ini. Taman Kanak-Kanak masih terlalu bagus buat mereka. Buatku, apa yang mereka pertontonkan di Senayan kemarin lebih mirip dengan Taman Safari ! Bapak penelepon itu malah bilang kelakuan mereka kaya’ binatang !

Tingkah laku yang memuakkan. Dalam rapat paripurna yang diliput media dan disiarkan ke seluruh penjuru Indonesia [dan dunia ?] mereka merubah Dewan Preman Rakyat ! Seorang Mangara Siahaan merasa perlu untuk datang ke meja pimpinan, dan dengan gaya pasarnya melemparkan palu ke Agung Laksono. Sebagai seorang yang dilahirkan oleh wanita dengan marga yang sama dengan beliau yang terhormat itu, aku bilang AKU MALU, AKU MUAK melihat kelakuan Tulang-ku itu !

Kelakuan anggota dewan yang sebagian besar berasal dari partai pecundang di Pemilu Presiden tahun lalu itu, kata mereka karena mereka menyuarakan suara rakyat ! BAH ! Melempar palu dan mengobrak-abrik meja sidang adalah suara rakyat ? Mungkin harus diperjelas lagi rakyat mana yang mereka wakili. Kalo aku bilang mah, hanya sebagian dari rakyat yang berseragam putih abu-abu yang mereka wakili. Yang suka tawuran dan main lempar batu. Itu juga dulu, karena sekarang konon katanya anak SMA udah malu tawuran, karena kalah bersaing dengan anggota dewan itu.

Seorang penelepon lain mengatakan, di pemerintahan sebelumnya proses pengurangan subsidi BBM tidak direspon oleh anggota dewan yang [katanya] terhormat itu semeriah ini. Ada apakah ? He…he…he…masih terasa juga ‘sakit hati’ itu sampe sekarang. Padahal beliau-beliau sudah menandatangani pernyataan siap menang dan siap kalah.

p.s. : Mustinya aku posting ini di blog Pemilu2004, tapi aku rasa terlalu kasar. Nanti mbak Icha ‘protes’, lagi kaya posting ini

Dipos di Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *